Islamic boarding school atau MA
adalah tingkat jenjang beredukasi untuk generasi pemuda-pemudi islam yang
dibentuk dengan strkutur islami. Maraknya pergaulan belajar yang semakin
bobrok, perlu ada dedikasi yang baik dari berbagai pihak guna memperbaiki
penyimpangan-penyimpangan yang semakin membanjiri dunia para pelajar.Salah satu
jenjang edukasi yang sangat tepat dan tentunya menggunakan tata aturan syari’at
yang benar adalah MA.
MA merupakan jenjang pembelajaran
yang memfokuskan pada pembentukan siswa-siswi pelajar yang memahami dan mampu
melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi generasi yang cerdas,
terampil, berkarakter baik dan tidak lepas dari syari’at islam maupun amanat
pancasila dan undang-undang 45. Sebagai sekolah islam, maka MA menjadi tempat
yang baik bagi pelajar untuk figur utama
yang selaras berdasarkan ketentuan hukum negara, ataupun agama yang berlaku.
Banyak orang yang sudah menghiraukan sekolah bertajuk islam dengan alasan orang
– orang tersebut berfikir bahwa MA bukanlah sekolah yang memiliki kualitas
pendidikan dengan mutu yang baik, atau bisa disebut juga kurang berkembang.
Namun, bagi beberapa orang itu bukan jadi alasan kenapa lebih tidak memilih MA
ketimbang sekolah lainnya.
Bahkan, sejauhini MA justru lebih menerapkan proses
belajar yang lebih efektif dengan adanya pendidikan intra dan ekstra sekolah.
Bukan hanya itu, manuver di MA memiliki banyak pilihan yang dapat diterapkan
masyarakat kelak ketika para siswa-siswi sudah lulus.
MA juga merupakan indikator keberhasilan
siswa dalam belajar menguasai kompetisi kurikulum. Tidak hanya agama dan umum
saja, dedikasi keterampilan pun juga diterapkan dengan interaksi langsung
kepada para pelajar siswa atau siswi, karena itu merupakan salah satu cara
terbaik untuk menjadikan pelajar lebih aktif, antusias, dan juga menjadi
inspirasi bagi generasi selanjutnya. Setelah saya evaluasi sekilas tentang MA,
ternyata MA mempunyai figur yang memang patut dicontoh oleh pelajar remaja di
zaman ini,ia adalah faktor pentingbagi kemajuan negeri ini, yaitu Dahlan
Iskan.
Terbukti bahwa beliaupun juga
seorang menteri BUMN lulusan dari MA yang pertama kali, jika sekarang lebih
banyak orang yang negative thinking
tentang MA, maka yang diharuskan adalah bagaimana untuk menjadikan MA tersebut
memiliki mutu yang lebih baik, supaya tidak dipandang hanya sebagai sekolah
elite.
Dibalik semua itu, MA juga sangat identik dengan agama, namun juga tak
lepas dari pendidikan umum. Guru perlu memberikan pengajaran yang mudah
diterima oleh para siswa-siswi, karena menyalurkan ilmu agama dan umum secara
bersmaan, baik langsung maupun tidak langsung. Mungkin terkadang agak sulit
diterima oleh beberapa siswa.Sebagian ada yang mahir dibidang umum, sebagian
juga ada yang mahir dalam bidang agama, bahkan ada juga yang dapat menguasai
keduanya.Semua itu ada pada karakter masing-masing yang berbeda.Banyak sekali
pelajar remaja yang sudah menghiraukan tentang agama terkadang itu terlihat
seperti hal yang sepele.MA lebih menunjang siswa-siswi agar dapat mudah
bersosialisasi dan menyusuaikan diri ditengah-tengah masyarakat.
Oleh karena
itu,MA menjadi sekolah yang lebih efektif bagi pelajarnya dengan cara belajar
yang sesuai dengan siswa ataupun siswi. Seiring berjalannya zaman,bahkan
sekarang ada yang lebih modern, yaitu MAN(Madrasah Aliyah Negeri),itu adalah
upaya pemerintah untuk meningkatkan minat para penerus dari MTS/SMP agar lebih
nyaman dan mengurangi rasa gengsi mereka. Kebanyakan para pelajar sekarang
lebih mengutamakan kesenangan/hidonis dan tidak peduli dengan masa depan
mereka.
Itulah alasan mengapa pelajar lebih
ditunjang agar lebih mandiri,berfikir genius dan berkarakter baik bukan dengan
cara menghardik namun mendidik, khususnya di sekolah dan MA menjadi tempat yang
tepat untuk hal itu.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !