Headlines News :
Home » » Pangeran Diponegoro

Pangeran Diponegoro

Written By Unknown on Thursday 29 August 2013 | 05:54

Siapa yang tidak mengenalnya, beliau adalah salah satu pahlawan yang berjasa bagi negara kita, beliau dilahirkan dari keluarga kesultanan Yogyakarta, dengan nama asli Raden Mas Ontowiryo, namun beliau lebih dikenal dengan nama Pangeran Diponegoro. Beliau lahir di Yogyakarta, 11 November 1785, Pangeran Diponegoro adalah putrasulung dari Hamengkubuwono III dan Ibunya bernama RA Mangkara Wati.
Beliau mempunyai sifat jujur, sederhana dan rendah hati. Namun, resiko dari keberhasilan dirinya, ia ditangkap oleh Belanda. Walaupun begitu, beliau tidak akan menyesal karena beliau wafat dengan hati yang tenang. Kejujuran, keserderhanaan dan kerendahan hati, kepemimpinannya itulah barang kali sedikit sifat yang bisa tertangkap bila menelusuri perjuangan pahlawan kita.Sifat tersebut tercermin dari diri beliau pada kejadian ketika beliau melihat perlakuan Belanda sekitar tahun 1920.Hatinya semakin tidak terima melihat campur tangan Belanda yang semakin besar dalam persoalan Yogyakarta.Sifat ini tentulah memperlihatkan sifat kepehlawanan dalam diri beliau.
Melihat keadaan demikian menunjukan sifat tidak senang dan memutuskan untuk meninggalkan keraton untuk seterusnya tinggal di Tegalrejo. Melihat hal tersebut Belanda malah menuduhnya menyiapkan pemberontakan, sehingga tanggal 10 Juni 1825 Belanda melakukan penyerangan ke Tegalrejo, ini menandakan perang Diponegoro telah dimulai.Dalam perang di tegalrejo, Pangeran Diponegoro terpaksa mundur, dan selanjutnya mulai membuat pertahanan baru di Serlorong.Perang dilakukan secara bergerilya dimana pasukan sering ber pindah-pindah untuk menjaga agar pasukan sulit dihancurkan oleh pihak Belanda.
Taktik perang gerilya ini pada tahun-tahun pertama membut pasukan unggul, dan menyulitkan pihak Belanda.Perang Gerilya berlangsung selama 5 tahun.Selanjutnya Diponegoro diundang ke Magelang untuk berunding.Undangan berunding tersebut rupanya sudah menjadi rencana untuk menangkap Pangeran Diponegoro.Dalam perundinganya di Magelang 28 Maret1830, beliau ditangkap dan dibuang ke Manado, kemudian dipindah kembali ke Ujung Pandang. Setelah kurang lebih 25 tahun ditahan di kotterdam ujung pandang akhirnya pada tanggal 8 Januari 1855 beliau wafat dan jenazahnya dimakamkan di Makasar.Berkat kegigihanya dalam melawan penjajahan, beliau mendapatkan apresiasi berupa pemberian nama jalan di kota besar di Indonesia seperti“Jalan Diponegoro”. Selain itu, juga ada nama-nama tempat yang menggunakan nama beliau, yaitu stadion Diponegoro, universitaas Diponegoro, kodam IV Diponegoro.


Riski Ulfa & Ulfi
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | PakCharis | Admin MATU
Copyright © 2011. BULETIN KRISTAL MA TAJUL ULUM - All Rights Reserved