Headlines News :
Home » » Bersatu Lebih Indah

Bersatu Lebih Indah

Written By Unknown on Monday 28 October 2013 | 23:24



Bunyi jam bekerku berhasil membangunkanku pukul 06.00. Tidak seperti biasanya, kini aku bangun tepat waktu. Pagi ini aku merasa sangat tenang dan nyaman, aku merasa hari ini benar-benar siap untuk memulai pelajaran baru ku di tempat tinggal ku yang baru pula, yaitu di Kota Pekalongan.

Hari ini aku harus ke sekolah tepat waktu, karena hari ini adalah hari pertamaku masuk sekolah baru ku. Dengan di antar Pak Supir, akupun siap berangkat dan tak lupa aku mencium kedua tangan orang tua ku.

Sesampainya di sekolah…
Aku langsung ke ruang guru untuk menemui Bu Niken, beliau adalah yang nantinya menjadi wali kelasku. Setelah bertemu, kami berdua langsung menuju ke ruang kelas.

Setibanya di ruang kelas…
“Assalamualaikum anak-anak … hari ini kalian mendapat teman baru lho … dia murid pindahan dari Jakarta” sapa Bu Niken
“ Waalaikumsalam bu … emm sekarang dia suruh memperkenalkan diri dong bu? Kan tak kenal maka tak sayang … iya kan teman-teman ?” jawab salah seorang siswi yang bernama Anastasya.

“ Iya tuh bu … bener banget kata Tasya” sahut Yana. Lalu Bu Nikenpun menyuruhku memperkenalkan diri.
“ Halo semua … perkenalkan namaku Yelena Oktaviani kalian bisa memanggilku Lena” perkenalan yang sangat singkat menurutku.
Setelah itu aku di perkenankan untuk duduk di sebelah Bela. 

Pelajaran pun di mulai, bu Niken membuka pembelajaran dengan menyapa siswi-siswinya dengan Bahasa Rusia.
“ Privet, kak dela ?” sapa bu Niken
“ Ya vso kharash” jawabku dengan sedikit heran karena hanya aku yang menjawab.
“ Waw … hebat, kamu bisa berbahasa Rusia ya Lena ?” tanya bu Niken
“ Iya bu … tapi sedikit-sedikit saja” jawabku
“ Bu Niken emang tadi artinya apa sih ?” tanya Bela yang sangat penasaran

“ Yang tadi saya ucapkan artinya adalah Hallo, apa kabar .. Dan yang tadi di jawab oleh Lena artinya adalah saya baik-baik saja” tutur bu Niken

“ Oh …” jawab serempak siswi
Bu Niken melanjutkan pelajarannya, beliau mengajar mapel Bahasa Inggris. Waktu bergulir terus dan tanpa henti kini tiba saatnya untuk istirahat. Aku istirahat bersama dengan Yana, Nina dan Bela, kami menghabiskan waktu istirahat di kantin. Bela menceritakan tentang persahabatan Yena dan Nina, mereka berdua ternyata bersahabat sejak mereka duduk di bangku SD. Mereka selalu bersama-sama , tapi aku merasa ada yang mengganjal pada Nina, dia hanya tersenyum kecut ketika Bela bercerita, berbeda dengan Yana yang namapak bahagia.

Jarum jam berputar tanpa henti begitupun dengan matahari yang tak pernah berhenti untuk menyinari bumi ini, tak terasa sudah 3 minggu aku sekolah di SMK 1 Pekalongan. Aku merasa cocok bersama Nina dan begitupun sebaliknya, Nina banyak cerita pada ku tentang persahaatannya dengan Yana. Pada akhirnya aku mengerti semua tentang mereka berdua, Yana selalu ingin bersama Nina dan dia tidak suka jika Nina dekat dengan orang lain tapi jika dia bersama teman-temannya seolah-olah dia tidak mengenal Nina. Sikap Yana yang seperti itu membuat Nina tidak nyaman. Semakin hari aku semakin dekat dengan Nina, kami berdua sering jalan bersama dan berangkat sekolah bersama karena rumahku dengan rumah Nina tidak terlalu jauh.

Kedekatanku dengan Nina membuat Yana marah pada aku dan Nina, dia merasa bahwa kedatanganku hanya membuat persahabatannya dengan Nina tidak harmonis lagi. Suatu hari aku bertemu dengan Yana dan dia memanggilku.

“ Lena …” panggil Yana padaku dari arah belakang
“ Eh Yana, ada apa ?” jawabku sambil menoleh ke belakang
“ Aku mau bicara sama kamu” dengan nada yang sangat marah
“ Oh ya silahkan” jawabku sambil tersenyum

“ Len, sebenarnya aku udah anggap kamu sebagai sahabatku tapi aku kecewa dengan mu karena gara-gara kamu Nina jadi sering menghabiskan waktunya sama kamu daripada denganku. Semenjak kau datang dalam kehidupanku, aku tersiksa karena semua teman-temanku kamu rebut. Memannya apa salahku padamu Len ?” ucap 

Yana dengan meneteskan air mata yang mengalir di pipi.
“ Kamu tidak salah apa-apa hanya saja kau harus merubah sikapmu yang egois Len …” jawabku dengan perasaan bersalah.
“ Sikapmu tuh yang harus di rubah” jawab Yana sambil berlari meninggalkan ku.

Setelah Yana berkata seperti itu padaku, aku merasa sangat bersalah gara-gara kedatanganku persahabatan mereka menjadi rusak. Ketika pulang sekolah aku memilih pulang sendiri dengan berjalan kaki, pikiranku hanya tertuju pada masalah persahabatan Yana dan Nina. Tak ku sadari aku berjalan di tengah jalan dan dari arah belakang sebuah mobil melaju dengan cepat. Aku yang tak sempat menghindari mobil itu dan dengan sekejap kecelakaanpun tak dapat di hindari.

Rumah sakit …
Setelah semua luka ku ditangani oleh Dokter, tak lama kemudian Ayah, Ibu dan teman-teman ku datang.
“ Syukurlah nak, kamu tidak apa-apa. Hanya mengalami luka di kaki dan kepala kamu” ucap ayah

“ Len, aku mau minta maaf atas semua ucapanku di sekolah tadi pagi ya?” ucap Yana dengan meneteskan air mata
“ Iyan Yan, aku juga udah maafin kamu. Aku juga salah, gara-gara aku kamu dan Nina tidak akur” jawabku.
“ Enggak… ini salah ku, aku memang egois” Kata Yana
“ Udah-udah, nggak ada yang salah, yang lalu biarkanlah berlalu, itu pelajaran buat kita saja. Mari kita bersatu kembali dalam ikatan SAHABAT… ok? Bukankah bersatu itu lebih indah ?” ucap Nina dengan mengajukan jari kelingkingnya ke arahku dan Yana.

Dan Pada akhirnya aku, Yana dan Nina bersatu kembali dalam ikatan PERSAHABATAN yang abadi…

By : LFP A

Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | PakCharis | Admin MATU
Copyright © 2011. BULETIN KRISTAL MA TAJUL ULUM - All Rights Reserved